PT. Pandawa Jaya Steel

Para pembaca yang budiman dimanapun berada, saya akan melanjutkan kembali berita permasalahan yang telah terjadi antara warga Ds. Pasir Jaya, Rt.15/07, Kec. Cikupa-Tangerang dengan PT. Pandawa Jaya Steel, yang hingga sekarang urung kelar permasalahannya.

Menyikapi permasalahan yang terjadi hingga sekarang urung selesai, memang sangat disayangkan ketidak tegasan dari instansi pemerintahan itu sendiri, terutama dari pihak kelurahan dan kecamatan setempat. Pada tanggal 20 Pebruari 2015 seluruh pihak terkait antara warga, lurah dan PT.Pandawa Jaya Steel memenuhi undangan dari kecamatan setempat, warga dan PT. Pandawa Jaya Steel diminta berkumpul di aula kantor kecamatan, undangan tersebut antara lain hanya untuk membahas permasalahan bising mesin di PT. Pandawa Jaya Steel, yang selama ini sangat mengganggu masyarakat sekitar.

Rapat dilanjutkan kembali pada tanggal 25 Pebruari 2015 dikantor kelurahan, yang dihadiri oleh semua para pihak, dari awal rapat warga hanya meminta keadilan kepada Kecamatan dan kelurahan, namun hasilnya selalu nihil alias tidak ada satupun permohonan warga terealisasi . Warga hanya menginginkan untuk PT. Pandawa Jaya Steel segera memasang peredam untuk mesin yang sangat bising, dan selama peredam belum terpasang untuk mesin yang bising jangan dihidupkan.
Tapi ternyata ampe sekarang masih saja tuh pabrik bising gak ada perubahan,,,,,,,, buat apa ada lurah ya kalo gak bisa menyelesaikan masalah sekecil ini, ???

Surat yang dilayangkan kepada warga oleh PT. Pandawa Jaya Steel menolak keras permintaan masyarakat, isi suratnya ialah :
Apa gak salah tuh isi suratnya, seharusnya warga dong yang menuntut..
 
Padahal jika diusut lebih lanjut, perizinan PT. Pandawa Jaya Steel ini belum mendapatkan izin dari lingkungan, tapi entah kenapa izin tersebut sudah diterbitkan. Ketika saya tanyakan kebagian dinas izin Industri bahwa surat perizinan PT. Pandawa Jaya Steel itu tidak sah adanya, karena persyaratannya tidak lengkap, yaitu belum mendapatkan izin dari masyarakat setempat.

Bila kita cermati permasalahan ini sudah hampir satu tahun, kemana peran lurah dan camat apakah mereka tidak serius menanggapi keluhan warganya atau mereka tidak peduli sama sekali, padahal masalah ini sudah sangat jelas bahwa perusahaan PT. Pandawa Jaya Steel yang berkedudukan di Industri Jatake Tangerang, sangat meresahkan warganya.....

Bayangkan besi plat setebal 8cm dipotong oleh mesin yang sangat bising, dan setelah dipotong plat besi akan jatuh kebawah setinggi 50cm (belum termasuk mesin yang kecil ), wah bayangkan suaranya ampe kaya bom granat, 500mtr bro gaduhnya kedengeran apalagi yang rumahnya deket, bisa budeg tuh.....!!!

Sekarang ini masyarakat sedang menggalang kekuatan dengan bantuan ormas yang ada, tapi entah kapan demo besar-besaran ini akan beraksi, hanya tinggal menghitung hari. Dan rencananya akan berdemo untuk menuntut keadilan, dan menutup mesin besar yang sangat gaduh dan bising...

Pembaca yang budiman, mungkin inilah kenapa masyarakat bisa berdemo brutal, anarkis, ya karena warga hilang kesabaran, permasalahan mereka merasa tidak ditanggapi oleh pihak pemerintah, seperti contoh kecil kejadian diatas, penanganannya sangat lembek dan berlarut-larut ( satu tahun belum beres kemana aja tuh kerjanya kelurahan, tidur aja X ya ??? ).

Kejadian ini menjadi contoh bagi kita semua, bahwa lemahnya penanganan kasus diatas, berarti sudah jelas kurangnya kepedulian terhadap masyarakat. Pepatah mengatakan '' Permasalahan ada kalanya diselesaikan dengan kekerasan''.

 Bersambung.

Taman Burung

Taman Burung yang keberadaannya di komplek TMII (taman mini indonesia indah) sangat cocok untuk liburan keluarga, tempatnya yang strategis dan menarik hati juga tidak membosankan. Untuk masuk kedalam taman burung para pengunjung jangan lupa bawa tiker, didalam bisa bersantai di atas rumput gajah yang hijau sambil makan bersama atau kegiatan lainnya, dengan menikmati suasana asri seperti merasa dihutan habibat aslinya burung.
 Sangkar burung yang sangat besar disebut kubah, didalamnya beragam jenis burung dari pelosok tanah air, kubah timur, kubah barat, kubah utara dan kubah selatan, keberadaan kubah dibagi empat penjuru yang dimaksudkan adalah : untuk kubah timur berarti di isi oleh berbagai jenis burung untuk indonesia bagian timur : dan untuk semua kubah lainnyapun sama diisi burung berasal dari daerahnya masing-masing.

Semua jenis burung yang hidup di tanah air Indonesia dari Sabang ampe Merauke ada disini, jika anda ingin mengenal burung setiap daerah yang berada di indonesia datang saja ke TMII, dijamin pasti puas karena semua burung dari daerah Indonesia bagian timur, selatan, barat, utara ada semua. Ajaklah anak, sanak keluarga dan teman untuk bermain dan belajar, selain lokasi tujuan untuk liburan dan berwisata TMII juga tempat sarana bermain dan belajar bagi semua umur, di TMII dibuatkan khusus gedung-gedung besar untuk berbagai tempat peragaan ilmu pengetahuan teknologi modern, berbagai hewan reptil & burung, gedung – gedung yang menarik lainnya :


Luangkan waktu anda untuk berkunjung ke TMII, dengan mengunjungi TMII berarti kita belajar dan mengetahui kekayaan alam dan budaya Indonesia.

Foto Makam Raden Fatah

Makam Raden Fatah
Raden Fatah adalah Sultan Demak pertama dengan kerajaan yang bercorak islam, putera dari Prabu Brawijaya V yaitu raja terakhir kerajaan Majapahit dengan selirnya yang berdarah China. Raden Fatah mendirikan kesultanan demak atas dukungan para walisanga lainnya, sehingga berdirilah kerajaan pertama bercorak islam ditanah jawa, kerajaan Demak adalah cikal bakal penyebaran islam ditanah jawa.

Banyak sekali sejarah yang menceritakan siapa Raden Fatah sebenarnya, ada sejarah menyebut bahwa Raden Fatah berdarah china dan bernama asli Jin Bun, atas jasa dan perjuangannya memperkenalkan ajaran islam, sampai sekarang makamnya selalu ramai dikunjungi peziarah, bahkan masjid Demak yang masih berdiri kokoh bukti kejayaan kesultanan Demak bintoro yang didirikan oleh Raden Fatah terkenal hingga mendunia.

Diareal pemakaman ini dimakamkan juga keturunan dan kerabat kesultanan Demak, dari permaisuri, Raden Pati Unus, dan makam generasi penerus kesultanan Demak Bintoro.

Selain tokoh besar di Indonesia Raden Fatah sekaligus seorang mubaligh, beliau banyak mengatur strategi penyebaran islam diwilayahnya, sehingga islam begitu pesat dikenal oleh seluruh kerajaan di nusantara, banyaknya kerajaan yang masuk islam menjadi jalan yang besar untuk memperkenalkan islam kepada rakyatnya, sehingga pengislaman menjadi cepat meluas dan pesat.

Perjuangan Raden Fatah dibantu oleh para anggota walisanga, bahkan pendirian masjid Demak tidak luput dari bantuan walisanga yang didirikan pada abad ke 15, saksi bisu kejayaan kesultanan Demak masih banyak tersimpan dimuseum masjid demak yang letaknya disebelah makam Raden Fatah.

Untuk menuju masjid Demak atau makam R. Fatah bus penumpang yang membawa rombongan harus parkir ditempat yang sudah disiapkan pengurus daerah, jadi lumayan jauh dari parkiran kendaraan ke lokasi masjid dan makam Raden Fatah, untuk berjalan kaki lumayan cape tapi tenang saja para joki delman sudah bersiap untuk mengantarkan rombongan ke tempat tujuan. Membayar delman per orang dikenakan biaya yang lumayan murah dibandingkan jalan kaki.

Habib Ahmad Pekalongan

Makam Habib Ahmad Bin Abdullah
Habib Ahmad Bin Abdullah Bin Thalib Al-Athas dilahirkan pada tahun 1255H/1836M, kota kelahirannya adalah Hadramaut Yaman, pada masa remaja beliau sangat rajin menimba ilmu agama islam, selain ditanah kelahirannya kota yang disinggahi untuk mempelajari ilmu adalah kota Mekah dan Madinah. Setelah dewasa dan cukup bekal ilmu agama beliau selalu berdakwah mensyiarkan ajaran islam.

Dan hingga akhirnya tibalah Habib Ahmad ke Indonesia, banyak daerah yang disinggahi oleh beliau di indonesia salah satunya adalah Pekalongan, persinggahan terakhir berdakwah Habib Ahmad adalah Pekalongan, beliau menghabiskan waktunya hanya untuk kepentingan agama dan mengajar mengaji, Habib Ahmad membuka pengajian rutin dan pesantren di kota Pekalongan, ada beberapa tokoh Indonesia yang terkenal pernah mengaji dan berguru kepada Habib Ahmad yaitu : KH. Kholil Bangkalan Madura dan KH. Hasyim Ashari (pendiri nahdhatul ulama).

Habib Ahmad adalah seorang ulama yang sangat mumpuni ilmunya dibidang ajaran agama islam, dengan kepiawaiannya sehingga banyak orang yang ingin menjadi santri dan muridnya, semasa hidupnya Habib Ahmad selalu berdakwah dan mengajarkan ilmu syariat islam.

Habib Ahmad meninggal pada tahun 1928M dalam usia 92 tahun, beliau dimakamkan diPekalongan yaitu tanah dimana beliau menghabiskan masa hidupnya untuk berdakwah dan mensyiarkan ajaran islam kepada masyarakat.

Habib Ahmad adalah ulama yang sangat kharismatik dan disegani oleh semua lapisan masyarakat, walaupun beliau sudah tidak ada tetapi jasa dan pengorbanan beliau dalam mensyiarkan ajaran islam selalu dikenang hingga akhir masa, makamnya selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai pelosok Indonesia.

Dengan kebarokahan dan karomahnya yang diberikan Allah SWT, keberadaan makam Habib Ahmad di Pekalongan membawa berkah kepada penduduk di Pekalongan, karena disekitar areal pemakaman menjadi mata pencaharian para pedagang mengais rizki. Antara lain pedagang batik Pekalongan yang harganya murah meriah, para pedagang batik banyak sekali disekitar areal makam Habib Ahmad, mereka berharap para pengunjung yang berziarah membeli berbagai batik yang dijualnya.