Hukum itu Tumpul keatas Tajam Kebawah


HUKUM ITU TUMPUL KE ATAS DAN TAJAM KE BAWAH, itulah yang sudah menjadi RAHASIA UMUM yang sering kita dengar dikalangan media, entah benar, fakta atau realita kehidupan. Istilah itu menurut saya bahwa ‘’Orang kaya raya ekonomi menengah keatas itu kebal hukum, sedangkan orang miskin dengan ekonomi menengah kebawah itu sangat susah untuk mencari keadilan’’, hemmmmmmmm..


Gambaran kasus yang terjadi’’ dimana pejabat atau konglomerat yang terjerat kasus hukum, bagaimanapun caranya pasti akan banyak yang membela mati-matian supaya terlepas dari jeratan hukum. Lain halnya dengan orang tidak berduit, langsung diproses tanpa ampun.

Ketika seorang pejabat atau konglemerat sudah dinyatakan bersalah oleh hukum, tetap saja didalam lapas mereka dijadikan raja oleh petugas lapas, seperti yang rame di media, kamar sel yang mewah, tempat tidur yang mewah, toilet dan kamar mandi yang mewah dan sarana serba lengkap, waaaaaw menakjubkan sekali sangat fantastis.

Saya akui bahwa HUKUM ITU TUMPUL KE ATAS DAN TAJAM KE BAWAH, itu kenyataannya sangat benar, karena kami sendiri pelaku yang membutuhkan keadilan dari pemerintah, tetapi tidak ada satupun proses hukum yang adil untuk kami sebagai warga masyarakat Tangerang yang baik. 

 HUKUM ITU DAPAT DIBELI..!

Pengaduan kami kepada pemerintah dari tingkat Kelurahan, Kecamatan dan DPRD Kab.Tangerang tidak ada satupun proses hukum yang memihak kepada kami, laporan pengaduan kami hanya di anggap angin lewat yang tidak penting untuk di urusi, mungkin hanya buang waktu, tenaga dan tidak ada duitnya, hemmmmmmm, semoga pejabat itu diberikan azab oleh tuhan yang maha esa, amin.

Demo Warga : baca selengkapnya

Musyawarah atas pengaduan warga di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan DPRD Kab Tangerang, tidak ada satupun yang membuahkan hasil positif alias nihil alias nol besar alias sia-sia, saya berfikir sangat fositif bisa jadi semua instansi pemerintahan terkait memihak kepada perusahaan yang sedang kami gugat, aparat penegak hukum terpental untuk menghukum perusahaan itu karena perusahaan di tamengi dengan uang, sedangkan kami hanya modal kertas laporan pengaduan yang tidak ada duitnya,  bisa dibayangkan susahnya mengemis keadilan di negeri ini, Allahuakbar.


Kami dari tahun 2014 hingga Desember tahun 2018 SUDAH 5 TAHUN, hanya sabar, mengelus dada melihat para pejabat pemerintah wakil rakyat yang duduk manis, dengan gaji yang besar, sarana kerja yang mewah, harta melimpah, tapi tidak becus menangani pengaduan kami yang sedang teraniaya. PERCUMA JADI WAKIL RAKYAT DENGAN GELAR SARJANA TAPI TIDAK BISA KERJA, HANYA MENJADI MAFIA KORUP YANG BERLINDUNG DIBAWAH NAUNGAN NEGARA, KERJA MENJADI PEJABAT PEMERINTAHAN HANYA UNTUK MENCARI LAHAN SUBUR KEKAYAAN SEMATA.

Itulah salah satu cerita yang terjadi kepada kami sebagai warga Tangerang yang baik, semoga menjadi inspirasi dan pelajaran buat kita semua, bahwa tidak mudah untuk mendapatkan keadilan di negeri ini.

Didiklah anak-anak kita supaya menjadi orang yang bijak, amanah & jujur, yang setia menegakan kebenaran, jangan biarkan anak kita menjadi pejabat KORUP seperti cerita saya diatas. 

JADILAH MANUSIA :
BERBUDI LUHUR TAHU MANA YANG BENAR DAN TAHU MANA YANG SALAH