Gedung Pusaka TMII

Museum gedung pusaka ini dibangun dengan dua lantai, dengan luas bangunan 1.535m2 dan luas lahan sekitar 3.800 m2

Bagi para pecinta dunia senjata pusaka, belum lengkap jika tidak mengunjungi Gedung Pusaka Taman Mini Indonesia Indah, disana tertata rapi koleksi pusaka nusantara dari berbagai daerah, suku, adat, senjata khas daerah, senjata peninggalan para raja, dan senjata peninggalan para sunan sembilan wali sanga, semua khas pusaka nusantara dari 26 provinsi yang berada di Indonesia.
Didalam Gedung Pusaka terdapat ratusan benda pusaka, : Keris, Tombak, Pedang, belati, alat musik gamelan, senjata daerah, sarana pembuatan pande besi, kursi raja Djogjakarta Hamengkubuwono, dan ratusan benda pusaka yang kondisinya sangat baik sekali. Semua benda pusaka dikumpulkan dalam satu gedung, dengan perawatan pusaka tidak menghilangkan cara dan budaya lama nenek moyang orang tua dahulu, perawatan harus sangat hati-hati supaya tidak merusak benda pusaka yang bernilai sejarah tinggi.

Menurut sejarah yang diceritakan oleh salah satu pengurus/pengelola Gedung Pusaka mengatakan, bahwa semua benda pusaka yang berada di gedung ini dahulunya adalah milik pribadi yang bernama Mas Agung yang berasal dari Bali, Mas Agung adalah keturunan China, dan nama Mas Agung sendiri pemberian dari presiden Soekarno, karena kegemarannya melestarikan budaya dari senjata tradisional, maka presiden Soekarno mengganti namanya. Mas Agung adalah teman dekat dengan presiden Soekarno, yang hobi Mas Agung adalah mengumpulkan seluruh senjata tradisional yang ada di nusantara.
Koleksi Mas Agung akhirnya dihibahkan oleh istrinya yang bernama Dra. Sri Lestari Mas Agung kepada pemerintah republik Indonesia, yang akhirnya dibuatkanlah gedung pusaka oleh pemerintah sebagai bahan informasi dan penelitian mengenai pusaka tradisional, semua pusaka yang ada banyak yang melegenda karena dahulu kala di pegang oleh orang-orang yang mempunyai pengaruh besar, salah satu pusaka melegenda adalah : Keris Nagasasra Sabuk Inten yang ada pada Zaman Mataram, Kujang pada zaman Pajajaran, Tombak Sunan Bonang, Senjata Sunan Kali Jaga, Keris Nagatapa dari Djogjakarta.

Pengelola gedung pusaka menawarkan jasa untuk umum, diantaranya penjamasan pusaka, konsultasi tentang pusaka, dan bagi yang berminat sebagai koleksi dirumah pusaka bisa dimaharkan, tapi hanya sebagian pusaka tertentu.

Semasa hidup Mas Agung adalah sosok orang yang sangat dermawan, semasa hidupnya beliau selalu membantu orang yang kurang mampu, terbukti ketika beliau meninggal dunia banyak tamu yang tidak dikenal oleh keluarganya, dan ketika ditanya ternyata salah satu tamu pelayat adalah orang yang kurang mampu dan disekolahkan oleh almarhum Mas Agung.
Dengan jasa Mas Agung inilah hingga kini anak cucu bangsa indonesia bisa mengenal dan melihat langsung senjata tradisional nusantara, jika tidak ada sosok seperti Mas Agung entah kemana pusaka-pusaka leluhur bangsa ini bisa dilihat, dipelajari dan dilestarikan generasi penerus.

Kunjungi : Dunia Air Tawar



1 komentar:

  1. Tafsir mimpi kelabang atau lipan oleh mbah jambrong baca disini https://angkamistik.site/tafsir-mimpi-kelabang/

    BalasHapus