Situs Batu Qur'an Pandeglang

Situs Kolam Pemandian Batu Qur'an      


Objek wisata religi situs pemandian batu qur'an yang berada di kota Pandeglang, sangat populer dikalangan masyarakat, pemandian batu qur'an sangat dikeramatkan oleh warga sekitar dan umumnya umat muslim. Situs pemandian batu qur'an adalah salah satu tujuan wisata religi didaerah Banten, yang sering di kunjungi oleh umat muslim yang berziarah keliling daerah Banten, biasanya pemandian batu qur;an salah satu tujuan terakhir setelah selesai berziarah dari maqam para ulama di banten.
Selain untuk mendapatkan berkah air batu qur'an, para peziarah bisa langsung mandi dengan menikmati kesegaran air pegunungan, sekaligus untuk menghilangkan rasa cape, lelah dan letih.

Tempat tujuan wisata religi didaerah Banten yang selalu ramai diziarahi umat islam adalah :
  1. Sultan Maulana Hasanudin : Banten lama
  2. Syekh Muhamad Soleh : Gunung Santri Cilegon
  3. Syekh Asnawi : Caringin Pandeglang
  4. Syekh Maulana Mansyurudin : Cikaduen Pandeglang
  5. Pemandian batu qur'an : Cibulakan Pandeglang
Sejarah yang berkembang dimasyarakat, konon asal usul pemandian batu qur'an berawal dari perjalanan Syekh Maulana Mansyurudin, yang pulang dari tanah suci Mekah, kepulangan Syekh Maulana Mansyurudin dari tanah suci tidak seperti manusia umumnya, dengan karomah yang diberikan Allah, Syekh Maulana Mansyurudin pulang dari tanah suci lewat jalan bawah tanah.
Urutan perjalanan yang menjadi petilasan Syekh Maulana Mansyurudin, menurut cerita daerah setempat :
  1. Pertama timbul di daerah Pandeglang adalah diatas gunung karang, yang sekarang menjadi sumur tujuh gunung karang. (bukan sumur tujuh peninggalan Sultan Hasanudin)
  2. Dari gunung karang nyilem lagi dan Keluar di selatan gunung karang, ditempat yang sekarang dinamakan sumur Domas.
  3. Dari sumur domas nyilem lagi dan keluar di daerah Cibulakan, setelah melihat bekas lubang keluar di aliri air yang sangat deras, dan bila dibiarkan maka akan mengakibatkan banjir melanda penduduk, Syekh Maulana Masyurudin berdoa kepada Allah dan atas izin Allah maka ditutuplah bekas lubang keluar oleh Syekh Maulana Mansurudin dengan batu dan diatasnya Alqur'an, dengan izin Allah air deras itupun berhenti, sehingga tidak membanjiri penduduk, dan sekarang disebut batu qur'an.

    Situs Batu Qur'an
    Warga sekitar khususnya dan umumnya umat muslim, meyakini legenda batu qur'an adalah peninggalan Syekh Mansyurudin, sebagaimana yang diceritakan turun temurun dari nenek moyang.
    Sejarah batu qur'an sangat berkaitan erat dengan Syekh Maulana Mansyurudin, karena beliaulah pembuka asal muasalnya batu qur'an, Syekh Maulana Mansyurudin sebenarnya adalah seorang Sultan Banten ke 7 yang bergelar Sultan Haji, putera dari Sultan Agung Tirtayasa sultan ke 6 Banten.
    Namun dengan kepribadiannya yang mulia Syekh Maulana Mansyurudin tidak memerintah di kesultanan, beliau terus berkelana untuk memperdalam ajaran islam ke berbagai daerah hingga ke Timur Tengah, dan hingga akhirnya menjadi ulama besar Banten, kehidupan beliau jauh dari kehidupan istana, beliau hidup ditengah-tengah masyarakat, dan mengabdikan diri kepada masyarakat untuk mengajarkan ilmu agama.

    Situs Batu Qur'an berada di Kp. Cibulakan Desa Kadu Bumbang Kec. Cimanuk Kabupatan Pandeglang, situs batu qur'an seakan tidak pernah sepi dari para pengunjung, hari biasa pun siang dan malam para pengunjung selalau ramai, apalagi hari libur pengunjung bertambah banyak, puncaknya pengunjung adalah hari besar islam, para pengunjung membludak hingga memadati Situs Batu Qur'an.

    Disekitar Situs Batu Qur'an terdapat pula beberapa situs pemandian peninggalan karuhun urang sunda, diantaranya adalah :
1. Cilancar : Peninggalan Syekh Demang Lancar, mertua dari Syekh Mansyurudin
2. Cipalias : Ketika dikejar musuh ditempat inilah Syekh Mansyurudin merasa aman, karena musuh tidak bisa menemukan tempat ini.                                     
3. Sumur 7 : di Cikoromoy

Ketiga pemandian ini adalah petilasan para ulama di banten, dan sekarang selalu ramai dikunjungi, sebelum mandi biasanya bertawasul kepada sang kholiq, memohon kepada Allah SWT supaya air menjadi lebih barokah, setelah berdoa selesai barulah diteruskan dengan acara mandi. Wallahu a'lamu bishowab


foto : masgoffar.blogspot

1 komentar: