Gunung Pulosari Pandeglang

Tampak di Kejauhan
Gunung Pulosari adalah gunung berapi aktif yang berada di wilayah kabupaten Pandeglang, walaupun didalam catatan sejarah belum tertulis bahwa gunung pulosari pernah meletus. Posisi gunung Pulosari jaraknya sangat dekat dengan gunung Karang yaitu bagian arah selatan.

Pulo Sari adalah saksi sejarah kejayaan peradaban masa lalu, keberadaanya sangat misterius dan beraroma mistis sangat kuat, terbukti banyaknya peninggalan situs bersejarah di areal pegunungan ini.Gunung ini sangat disakralkan atau dikeramatkan oleh masyarakat indonesia, terlihat dari masyarakat yang banyak mengunjungi gunung ini, tujuannya ke tempat-tempat yang dia anggap suci yang mengandung sejarah besar, atau ke tempat tokoh - tokoh pembesar yang keberadaanya di gunung pulo sari.

Gunung Pulosari banyak menyimpan sejarah dan disebut juga sebagai gunung peradaban masa lalu yang masih menyimpan banyak rahasia. Banyaknya peninggalan-peninggalan peradaban masa lalu yang masih tertata rapi di gunung ini, seperti situs kerajaan Salakanagara yang diperkirakan paling tua di Nusantara ini berada di sebelah utara gunung, komplek batu-batu menhir, arca sanghyang Dengdek, dan komplek megalitikum banyak ditemukan di gunung Pulosari.
Pemandangan Alam Sekitar
Selain menyimpan banyak sejarah gunung pulosari dijadikan tujuan para wisata dan pendaki gunung, keindahan alam dan tempat-tempat bersejarahnya membuat semua orang penasaran untuk mengunjunginya. Tempat berwisata alam yang berada di gunung pulosari adalah : Kawah Ratu, Curug Putri, air terjun, situs peradaban masa lalu, arca, Situs Kerajaan Salakanagara, komplek megalitik dan batu-batu menhir.

Sejarah yang berkembang di masyarakat hingga saat ini adalah bahwa gunung pulosari dan gunung Karang adalah gunung yang dikeramatkan oleh kerajaan Sunda, yang pada waktu itu dipimpin oleh seorang raja yang bernama Pucuk Umun, yang berlokasi kerajaannya di Banten Girang. Namun kerajaan Pucuk Umun dapat dikalahkan oleh kerajaan Cirebon atas dukungan Demak, yang dipimpin oleh Sulton Syarief Hidayatullah Sulton Cirebon. Dengan kekalahan Banten Girang maka diangkatlah Putera Sulton Syarief Hidayatullah sebagai Raja baru di Banten Girang, yaitu Sulton Maulana Hasanudin. Sejarah mencatat bahwa Sulton Maulana Hasanudin bukanlah mendirikan kerajaan baru di daerah Banten, melainkan penerus Raja Pucuk Umun atas kekalahannya, dan mengambil alih kerajaan Banten Girang.

0 komentar:

Posting Komentar