Makam Raden Fatah |
Raden Fatah adalah Sultan Demak pertama
dengan kerajaan yang bercorak islam, putera dari Prabu Brawijaya V
yaitu raja terakhir kerajaan Majapahit dengan selirnya yang berdarah
China. Raden Fatah mendirikan kesultanan demak atas dukungan para
walisanga lainnya, sehingga berdirilah kerajaan pertama bercorak
islam ditanah jawa, kerajaan Demak adalah cikal bakal penyebaran
islam ditanah jawa.
Banyak sekali sejarah yang menceritakan
siapa Raden Fatah sebenarnya, ada sejarah menyebut bahwa Raden Fatah
berdarah china dan bernama asli Jin Bun, atas jasa dan perjuangannya
memperkenalkan ajaran islam, sampai sekarang makamnya selalu ramai
dikunjungi peziarah, bahkan masjid Demak yang masih berdiri kokoh
bukti kejayaan kesultanan Demak bintoro yang didirikan oleh Raden
Fatah terkenal hingga mendunia.
Diareal pemakaman ini dimakamkan juga
keturunan dan kerabat kesultanan Demak, dari permaisuri, Raden Pati
Unus, dan makam generasi penerus kesultanan Demak Bintoro.
Selain tokoh besar di Indonesia Raden
Fatah sekaligus seorang mubaligh, beliau banyak mengatur strategi
penyebaran islam diwilayahnya, sehingga islam begitu pesat dikenal
oleh seluruh kerajaan di nusantara, banyaknya kerajaan yang masuk
islam menjadi jalan yang besar untuk memperkenalkan islam kepada
rakyatnya, sehingga pengislaman menjadi cepat meluas dan pesat.
Perjuangan Raden Fatah dibantu oleh
para anggota walisanga, bahkan pendirian masjid Demak tidak luput
dari bantuan walisanga yang didirikan pada abad ke 15, saksi bisu
kejayaan kesultanan Demak masih banyak tersimpan dimuseum masjid
demak yang letaknya disebelah makam Raden Fatah.
Untuk menuju masjid Demak atau makam R.
Fatah bus penumpang yang membawa rombongan harus parkir ditempat yang
sudah disiapkan pengurus daerah, jadi lumayan jauh dari parkiran
kendaraan ke lokasi masjid dan makam Raden Fatah, untuk berjalan kaki
lumayan cape tapi tenang saja para joki delman sudah bersiap untuk
mengantarkan rombongan ke tempat tujuan. Membayar delman per orang
dikenakan biaya yang lumayan murah dibandingkan jalan kaki.
0 komentar:
Posting Komentar