Kendaraan para peziarah memadati kaki Gunung Santri
Gunung Santri berada di Kabupaten
Serang-Banten, Kampung Bojonegara, Kecamatan Bojonegara. Gunung
Santri adalah salah satu tujuan wisata religi para peziarah umat
islam, biasanya umat islam berziarah keliling banten dengan beberapa
tujuan yang tidak bisa dilewatkan, diantaranya :
- Sulton Maulana Hasanudin di Banten lama
- Syekh Muhamad Soleh bin Abdurahman di Gunung santri Cilegon
- Syekh Asnawi di Caringin Labuan Pandeglang
- Syekh Maulana Mansurudin di Cikaduen Pandeglang
- Obyek wisata pemandian batu Qur'an ( peninggalan Syekh maulana Mansurudin )
Diatas gunung santri terdapat makam
tokoh ulama yang sangat dikeramatkan oleh umat muslim, beliau adalah
Syekh Muhamad Soleh bin Abdurahman. Beliau adalah pengikut atau
tangan kanan kepercayaan Sultan Maulana Hasanudin yang bersama-sama
menyebarkan ajaran islam keseluruh pelosok jawa bagian barat,
terutama didaerah Banten dan sekitarnya. Jarak dari kaki gunung
santri menuju puncak bukit berjarak 500m ditempuh dengan berjalan
kaki.
Pada masanya perjuangan beliau sangat
berat karena pada waktu itu daerah kulon belum begitu mengenal islam,
Syekh Muhamad Soleh bin Abdurahman adalah santri dari Sunan Ampel,
beliau diutus Sunan Gunung Djati (Sultan Syarief Hidayatullah) untuk
mencari puteranya Hasanudin dikulon. Hasanudin diperintahkan ayahnya
untuk syiar islam di pulau jawa bagian kulon atau Banten, setelah
beberapa lama mencari Hasanudin akhirnya bertemulah dan bersama-sama
menyebarkan ajaran islam.
Perjuangan Menyebarkan ajaran islam di
banten sangatlah berat, karena ditentang dan harus melawan kerajaan
Banten Girang yang di rajai oleh Prabu Pucuk Umun, yang waktu itu
masih menganut ajaran hindu. Pucuk Umun tidak terima kehadiran islam
di kerajaan dan wilayahnya, sehingga banyak perlawanan dan
pertempuran yang terjadi. Pertempuran yang hingga kini masih menjadi
cerita rakyat adalah ketika adu kesaktian adu ayam, Pucuk Umun
mempunyai ayam yang sangat sakti, dan Hasanudin mempunyai Syekh
Muhamad Soleh yang bisa merubah wujud menjadi ayam jago yang sangat
sakti, terjadilah pertarungan dua ayam jago yang sangat sengit, di
akhir pertarungan ternyata dimenangkan oleh Syekh Muhamad Soleh.
Makam Syekh Muhamad Soleh bin
Abdurahman selalu ramai dikunjungi peziarah khususnya umat islam dari
berbagai daerah, keberadaan makam Syekh Muhamad Soleh bin Abdurahman
memberikan keberkahan khususnya para penduduk disana, penduduk disana
membuka lapangan kerja dan usaha sendiri sehingga meningkatkan
ekonomi daerah dan penduduk.