Syekh Hasan Munadi Ungaran

Makam Syekh Hasan Munadi
Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran, kabupaten Semarang Jawa Tengah, dimakamkan seorang wali penyebar agama islam, yang bernama Syekh Hasan Munadi, beliau adalah putra dari Prabu Brawijaya V raja Majapahit, yang masih saudara kandung dengan Raden Fatah Sultan Demak, tapi lain ibu.

Syekh Hasan Munadi menikah dengan putri Ki Ageng Makukuhan dan dikaruniai putra bernama Syekh Hasan Dipuro, di lereng Gunung Sukroloyo Desa Nyatnyono inilah Syekh Hasan Munadi mengajarkan islam dan membuat pesantren. Semakin banyaknya yang belajar ilmu kepada Syekh Hasan Munadi maka dibuatlah masjid di Desa Nyatnyono, untuk memudahkan para pendatang beribadah yang datang dari berbagai daerah, Masjid yang dibangun oleh Syekh Hasan Munadi diberi nama masjid Subulussalam, hingga sekarang peninggalan masjid karomah Syekh Hasan Munadi masih berdiri kokoh seolah tidak lapuk dimakan zaman.

Makam Syekh Hasan Dipuro
Sejarah Pembangunan masjid Syekh Hasan Munadi di Desa Nyatnyono berbarengan dengan pembangunan 
yang dibangun oleh Raden Fatah Sultan Demak, karena pada waktu Kanjeng Sunan Kalojogo membuat dua sokoguru / tiang yang akan dibawa ke Demak, diminta satu sokoguru oleh Syekh Hasan Munadi untuk masjidnya yang sedang dibangun. Dengan bantuan Kanjeng Sunan Kalijogo dan restu para wali songo lainnya maka berdirilah masjid Syekh Hasan Munadi dengan kokoh, dan hingga sekarang masjid masih diperuntukan untuk beribadah umat islam.

Selain masjid, peninggalan Syekh Hasan Munadi salah satunya air karomah Sendang Kalimah Thoyyibah, sendang ini dibuat oleh Syekh Hasan Munadi dengan menancapkan tongkatnya ke batu, lalu keluarlah air mancur dari dalam lubang bekas tongkatnya, airnya sangat jernih dan bersih. Air karomah ini dipercaya bisa mengobati segala bermacam-macam penyakit dan untuk berbagai keperluan hajat lainnya, semuanya dengan izin Allah atas doanya kekaromahan Syekh Hasan Munadi.

Pintu masuk Sendang Kalimah Thoyyibah
Syekh Hasan Munadi menjabat sebagai Tumenggung di kesultanan Demak Bintoro, beliau seorang punggawa kerajaan Demak yang memimpin pasukan Demak, Syekh Hasan Munadi ditugaskan untuk menjaga keamanan kerajaan Demak, karena dengan kekuatannya bisa mengalahkan pasukan pemberontak Kesultanan Demak, pada waktu itu raja Demak adalah Raden Fatah yang masih saudara kandungnya.

Pada akhirnya Syekh Hasan Munadi lebih memilih istiqomah dan menanggalkan jabatan tumenggungnnya, beliau lebih fokus mensyiarkan agama islam ditanah Jawa. Hingga akhir hayatnya Syekh Hasan Munadi mengajar mengaji kepada para santrinya, Syekh Hasan Munadi meninggal dunia kisaran umur 130 tahun dan dimakamkan didekat masjid yang dibangunnya.