Makam Syekh Rohmat Suci

Siapa yang tidak tahu dengan kisah Prabu Kian santang, tokoh legendaris tanah pasundan anak dari Prabu Siliwangi yang namanya sudah melegenda dihati masyarakat Indonesia. Kisah perjalanan hidupnya selalu diceritakan turun temurun oleh orang tua kepada anak-anaknya, bahkan sudah diceritakan melalui tayangan film kolosal agar kisahnya bertambah menarik.
Gerbang ke satu
Prabu Kian Santang adalah putera dari Prabu Siliwangi dan ibunya bernama Nyimas Subang Larang, Prabu Kian Santang mempunyai dua saudara kandung yang bernama Lara Santang dan Walangsungsang / Pangeran Cakrabuana / Kuwu Sangkan. Tiga bersaudara ini menganut ajaran islam sejak kecil karena sewaktu Prabu Siliwangi menikahi Nyi Mas Subang Larang terlebih dahulu masuk islam, hasil dari perkawinan ini lahirlah tiga tokoh legendaris dari tanah pasundan. Sewaktu kecil tiga bersaudara ini selalu diajarkan mengaji dan tentang keluhuran agama islam oleh ibunya, sehingga tumbuhlah jiwa yang sangat kuat untuk belajar agama islam, sehingga ibunya mencarikan seorang guru yang bisa membimbing mengajar mengaji.
Gerbang ke dua
Setelah beranjak dewasa Kian Santang, Lara Santang dan Walangsungsang melanglang buana keberbagai daerah untuk belajar mengaji, bahkan sampai ke negeri timur.
Kisah yang paling penomenal sejagad raya adalah kisah pertemuan Prabu Kian Santang dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib di kota Mekkah Almukarromah, walaupun pertemuan ini menjadi kontroversi dikalangan masyarakat, karena kehidupan Sayyidina Ali bin Abi Thalib jauh berbeda dengan Prabu Kian Santang.
Dan kisah yang sangat menarik adalah tidak ada satupun lawan yang bisa mengalahkan kesaktiannya, dari legenda masyarakat luas bahwa Prabu Kian Santang semasa hidupnya adalah ksatria pilih tanding, sehingga dirinya tidak pernah melihat darahnya sendiri, dalam artian tidak ada yang dapat mencederai kulitnya.
Makam Syekh Rahmat Suci
Setelah sekian lama belajar mengaji kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib dari tanah suci Mekkah, Prabu Kian Santang pulang ke tanah Jawa tempat kelahirannya, dengan membawa bekal keluhuran ajaran islam yang rahmatal li'alamin. Untuk menyebarkan ajaran islam ditanah jawa Prabu Kian Santang mencari tempat untuk syiar islam, akhirnya Prabu Kian Santang mendapatkan petunjuk dan hidayah dari Allah SWT, ditemukanlah tempat terakhir yang dicari Prabu Kian Santang yaitu daerah pegunungan yang letaknya sekarang di Desa Lebakagung, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut. Digunung inilah Prabu Kian Santang mengajar mengaji dan membuat pesantren untuk menyebarkan ajaran islam, tempatnya sekarang lebih terkenal dengan nama Gunung Godog Suci Garut, dan nama Prabu Kian Santang menjadi Syekh Rahmat Suci. Sampai akhir hayatnya Syekh Rahmat Suci dimakamkan di Gunung Godog Suci Garut.

Gunung Godog Suci Garut selalu ramai dipadati oleh pengunjung yang hendak berziarah ke makam aulia Allah khususnya Syekh Rahmat Suci/Prabu Kian Santang, umat islam akan mengenang perjuangannya atas jasa-jasanya mensyiarkan ajaran agama islam, dan umat islam akan selalu mendoakan arwahnya sepanjang masa.
Suasana alam pegunungan sekitar
Dengan pemandangan pegunungan yang masih asri, para peziarah dapat menikmati keindahan alam sekitar, pesona alamnya di kelilingi oleh pegunungan yang menjulang tinggi. Saking banyaknya peziarah ataupun pengunjung yang berdatangan dari pelosok nusantara, para penduduk memanpaatkan momen ini untuk menjajakan makanan, souvenir, parkir, WC umum, penginapan dan oleh-oleh khas kota Garut. Sehingga dengan adanya makam Syekh Rahmat Suci adalah suatu keberkahan untuk penduduk sekitar, yaitu dapat membantu perekonomian masyarakat setempat dan sekitarnya.
Rombongan Peziarah