PT. Pandawa Jaya Steel

 Pada hari Rabu, malam Kamis tanggal 19 Nopember 2014, warga Rt.15/07 kembali mengamuk dan merusak seng PT.Pandawa Jaya Steel, yang berlokasi di Jln. Industri Raya III Jatake- Tangerang. Warga melempari dengan batu dan naik kepagar pabrik, ada satu seng yang sedikit jebol dan berlubang akibat lemparan batu, akibatnya seng banyak yang penyok.

Pemicu mengamuknya warga adalah, malam Kamis ba'da Isya warga banyak yang berkumpul dirumah sesepuh warga Pasir Awi yang bernama H.Sudirja, waktu itu sesepuh lagi sakit parna, dan banyak warga yang menjenguk kerumahnya. Dimalam itu PT.Pandawa Jaya Steel memang sedang menjalankan aktifitas produksi, dan mengeluarkan suara mesin sangat bising, sesepuh yang sedang sakit merasa sangat terganggu oleh suara bising dari pabrik, disitulah awal dari kemarahan warga. Sebelumnya warga hanya melempari beberapa batu dan berteriak supaya berhenti aktifitas produksi, namun lemparan batu dan teriakan warga tidak digubris oleh pihak pabrik, sehingga warga menjadi marah dan kesal, akhirnya pelemparan menjadi tidak terkendali. Namun taqdir Allah berkehendak lain dan tidak dapat dihindari, dimalam itu juga sesepuh warga Pasir Awi meninggal dunia dan pergi untuk selama-lamanya.

Dari berita yang diterima warga, bahwa pihak PT.Pandawa Jaya Steel telah melaporkan kejadian ini ke kepolisian, dan pihak kepolisian sudah investigasi dan olah TKP, dan membawa barang bukti batu dan memfoto seng berlubang, memang PT.Pandawa Jaya Steel tidak ditembok dan hanya menggunakan seng saja untuk pengganti tembok.

Dan sangat prihatin sekali selama insiden ini terjadi antara warga dan PT.Pandawa Jaya Steel, lurah setempat belum pernah menginjakan kakinya dan meninjau kerumah warga, yang paling terdekat dengan PT.Pandawa Jaya Steel, padahal lokasi PT.Pandawa Jaya Steel.dan tempat kejadian berada didapurnya sendiri, yaitu hanya melewati enam rumah. Harusnya lurah datang dan dengarkan sendiri keluhan warganya, berapa keras suara bising dan getaran yang dihasilkan oleh PT.Pandawa Jaya Steel, apakah layak perusahaan ini berdiri didekat perkampungan. Bisa saja lurah mencabut izin PT.Pandawa Jaya Steel dan melaporkan kepada aparatur pemerintahan dan dinas perizinan, dan melaporkan bahwa perusahaan ini tidak layak berada dilingkungan warga.

Warga sudah melayangkan surat tembusan untuk pimpinan PT.Pandawa Jaya Steel, pertanggal 29 Oktober 2014, surat tembusan itu antara lain untuk mengundang pimpinan perusahaan bermusyawarah mencari jalan keluar, bagaimana solusi selama ini perusahaan mengurangi pencemaran suara yang ditimbulkan oleh mesin PT.Pandawa Jaya Steel, namun hingga saat ini surat tersebut belum ditanggapi.

PT.Pandawa Jaya Steel memang selalu didemo warga, karena kehadirannya sangat mengganggu warga yang rumahnya berada dilingkungan terdekat, rencananya warga akan melaporkan hal ini ke kecamatan, Dinas tata kota, PU Tangerang, Dinas perindustrian, dan bupati Tangerang.

Debus Banten di Pakuhaji


Pentas seni Debus Banten ikut memeriahkan acara khitanan, di Kp. Rawa Kepuh Sukamulya. Rt.05/03. Kel Pakuhaji-Tangerang. Acara dimulai seusai djuhur, penonton sangat antusias mengikuti acara sampai selesai, para penonton dibuat sangat penasaran dengan apa yang akan ditampilan para pemain debus yang ekstrim diatas panggung. Atraksi yang ditampilkan antara lain :

  1. Pencak silat TTKKDH
  2. Paku Banten
  3. Mengiris kulit dengan senjata tajam tanpa luka
  4. Sembelih leher pemain debus
  5. Tes kekuatan dengan penonton
  6. berjalan diatas pecahan beling
  7. Kebal senjata tajam
  8. Tusuk jarum dilidah
Para pemain debus sengaja didatangkan dari Pandeglang, untuk memeriahkan khitanan anak dari Bpk. Mamit, sohibul hajat sengaja debus menjadi pilihan untuk memeriahkan acaranya, karena acara debus mendidik dan mengenalkan kepada putra-putri kita untuk melestarikan seni dan budaya sendiri. Dibandindkan dangdutan yang merusak akhlak bangsa dengan penampilan biduan berpakaian seksi dan goyangannya mengundang sahwat.

Dengan atraksi-atraksi yang ditampilkan sangat ekstrim penonton dibuat menjadi histeris, seperti tes kekuatan, penonton berjumlah empat orang diminta pegangi nyiru, dan setelah dipegang ternyata dibuat kelabakan, karena nyiru yang dipegang menjadi berat berton-ton sehingga penonton dibuat terpontang-panting.

Dimalam hari atraksi semakin seru, pemain debus semakin unjuk kebolehan dan kesaktian sehingga para penonton terhibur oleh atraksi yang ditampilkan, bagi para penonton yang awam atraksi debus adalah permainan yang sangat ekstrim, karena peragaannya edentik dengan senjata tajam dan senjata berbahaya lainnya. Dibutuhkan latihan khusus untuk bisa menguasai ilmu debus, dengan cukup latihan maka para pemain debus akan piawai memainkan senjata tajam, dan siap untuk pentas ditempat umum. Untuk bisa menguasai ilmu debus harus belajar kepada guru khusus debus, disitulah akan di didik bagaimana cara menguasai ilmu debus.

Ilmu debus dibawa oleh Sulton Banten pertama, yaitu Sulton Maulana Hasanudin kisaran abad ke 16. Ilmu debus berkembang sangat pesat, dan diterima baik oleh masyarakat Banten pada zamannya, hingga sekarang masih dilestarikan oleh orang-orang yang peduli akan budaya Banten.


Jika ada yang berminat dengan pentas seni debus, untuk memeriahkan acara apa saja bisa hubungi nomor ini 085216660809 / 087774626973.

Makam Kanjeng Sunan Kalijaga


Makam Sunan kalijaga berada didaerah Kadilangu Demak, Jawa Tengah. Makamnya tidak jauh dari Masjid Agung Demak, makamnya yang megah dan berciri bangunan atap khas jawa, diareal pemakamannya banyak keturunan sunan kalijaga yang dimakamkan disana.

Sunan Kalijaga dilahirkan dari keluarga bangsawan kerajaan atau ningrat, yang bernama Raden Said, ia adalah putra Adipati Tuban Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur, semasa kecil sunan kalijga sangat rajin belajar mengaji dan belajar kesenian. Jadi tidak heran semasa mengislamisasikan pulau jawa tidak lepas dari kesenian, semua kesenian diadopsi dengan unsur keagamaan, sesuai tuntunan ajaran islam, sehingga kesenian yang diajarkan sunan kalijaga selalu menceritakan keluhuran agama islam. Kesenian yang paling populer diciptakan sunan kalijaga seperti : lagu Ilir-ilir, Gundul-gundul pacul, dan perayaan gerebeg mauludan, Sekatenan, layang kalimasada, wayang golek bernuansa islam.

Sebelum menjadi seorang mubaligh Raden Said adalah perampok besar, dan yang dirampok adalah orang kaya yang kikir dan pelit, hasil rampokannya terus dibagikan kepada fakir miskin, bahkan harta orang tuanya pun menjadi korban perampokan yang ikut dibagikan. Raden Said menjadi perampok karena banyaknya ketidak adilan dari kerajaan, kerajaan tidak memperhatikan kesejahteraan rakyatnya sehingga kelaparan dan penyakit dimana-mana, dan disitulah sunan kalijaga berinisiatif untuk merampok. Perbuatan Raden Said diketahui oleh ayahnya sehingga menjadi murka, dan diusirlah dari rumah.

Ketika diperjalanan disebuah hutan Raden Said bertemu dengan kakek tua berjubah putih, sunan kalijaga melirik kepala tongkat sang kakek yang terbuat dari emas, dan disitulah timbul niat sunan kalijaga untuk merampas tongkat sang kakek, karena ketertarikannya itulah sunan kalijaga langsung merampas tongkat dari tangan kakek, terjadilah saling tarik menarik antara sunan kalijga dan si kakek tua, sunan kalijaga akhirnya berhasil merampas tongkat, dan sang kakek tua itu tersungkur jatuh ketanah. Kakek tua itu menangis sangat sedih, dan sunan kalijaga mendekati kakek itu seraya berkata : Jangan kau menangis kakek tua....'' kakek itu menjawab'' Aku menangis bukan karena tongkat itu kau ambil anak muda, tetapi aku menangisi rumput yang tidak berdosa ini tercabut olehku dan aku telah membunuhnya....''. Mendengar ucapan sang kakek, hati sunan kalijaga menjadi gemetar dan terharu dengan kemuliaan hatinya, akhirnya sunan kalijaga mengembalikan tongkat milik kakek itu. 

Setelah tongkat dikembalikan, maka ditunjuklah pohon aren dengan tongkatnya, tidak lama pohon aren itu berubah menjadi pohon emas, dan kakek itu berkata'' Anak muda, jika emas yang kau butuhkan ambilah itu''...tanpa pikir panjang sunan kalijaga langsung mengambil buah aren emas, sehingga Raden Said pingsan tertimpa buah aren emas itu. Ketika sadarkan diri, sunan kalijaga melihat pohon aren itu berubah menjadi pohon biasa lagi, dan teringat kepada kakek itu, sunan kalijaga langsung mencari kakek itu kesegala arah, dan bertemulah disebuah sungai yang besar, sunan kalijaga bertanya'' Kakek ini siapa dan mau kemana ..?'' dan kakek itu menjawab'' Aku ini Sunan Bonang''... disisi sungai itulah Raden Said meminta untuk diangkat menjadi muridnya, Sunan Bonang mengajukan satu syarat untuk menjadi muridnya, sarat itu adalah dimintanya Raden Said untuk menjaga tongkat sunan bonang yang ditancapkan disisi sungai, tongkat itu harus dijaga sampai sunan bonang kembali.

Beberapa tahun kemudian Sunan Bonang kembali teringat kepada tongkat yang dititipkan kepada Raden Said, Sunan Bonang akhirnya mendatangi dimana tongkat itu ditancapkan, ketika sampai sunan bonang sangat terkejut melihat Raden Said masih bertapa menjaga tongkat yang dititipkannya, Raden Said dipenuhi lumut dan pepohonan dipinggir sungai, Sunan bonang sangat terharu melihat kesungguhan hati dan tekad Raden Said yang bersungguh-sungguh untuk menjadi muridnya. Semenjak itu Sunan Bonang memberikan gelar kepada Raden Said sebagai Sunan Kalijaga, yaitu dengan arti orang yang menjaga kali. Akhirnya Sunan Kalijaga menimba ilmu keagamaan kepada gurunya yaitu Sunan Bonang, di pesantren Sunan Bonang Raden Said memperdalam ajaran islam yang rahmatal lil'alamin yang kelak menjadi WaliSongo.

Makam Sunan Kalijaga tidak pernah sepi dari peziarah, dihari besar umat islam selalu dipadati para peziarah yang mendoakannya, dengan keistimewaan dan kekaromahan yang diberikan Allah Swt semasa hidupnya, Sunan Kalijaga mendapatkan gelar seorang waliyullah atau kekasih Allah.